Jakarta, adminca.sch.id – “Wah, maaf ya Kak, file yang barusan dikirim ternyata salah versi.”
Kalimat yang sering terdengar dari para admin pemula (dan kadang yang senior juga). Tapi tunggu dulu—di balik “kesalahan sepele” itu sering tersembunyi pelajaran mahal tentang sistem, koordinasi, hingga profesionalisme.
Di balik meja kerja yang tampak rapi, seorang admin sering berhadapan dengan kenyataan yang penuh variabel: deadline yang berubah, bos yang minta revisi mendadak, sistem yang error, hingga prosedur baru yang datang tanpa sosialisasi. Dan di sinilah konsep admin trial error menemukan maknanya.
Artikel ini akan mengajak kamu menyelami dunia admin dari sisi yang jarang dibicarakan—dunia di mana kesalahan bukanlah musuh, tapi justru bagian dari proses belajar. Gaya tulisan ini santai, naratif, dan penuh insight—seperti ngobrol di pantry kantor sore-sore sambil sharing pengalaman pahit-manis selama jadi admin.
Apa Itu Admin Trial Error? Lebih dari Sekadar Salah Kirim Email
“Trial and error” secara harfiah berarti mencoba dan gagal, lalu mencoba lagi sampai berhasil. Tapi dalam konteks dunia admin, konsep ini lebih luas. Bukan hanya soal mencoba sistem baru, tapi soal menyesuaikan diri secara dinamis dengan kebutuhan organisasi yang terus berubah.
Admin trial error mencakup:
-
Menyusun format laporan yang ternyata tidak sesuai harapan atasan
-
Menangani invoice yang salah input angka (dan harus koordinasi ulang)
-
Belajar aplikasi baru dari nol tanpa pelatihan formal
-
Salah menjadwalkan meeting karena zona waktu beda
Tapi apakah ini semua salah yang harus dihindari? Justru sebaliknya. Admin Trial Error biasanya lebih cepat berkembang dan adaptif, karena mereka belajar langsung dari lapangan—bukan hanya teori SOP.
Anekdot Nyata:
Wulan, seorang admin HR di perusahaan retail, pernah salah kirim gaji lembur ke dua karyawan. Ia panik. Tapi dari situ, ia belajar sistem approval baru, bikin double-check list, dan bikin flow dokumentasi lebih rapi. Sekarang? Dia dipercaya handle payroll 5 cabang sekaligus.
Mengapa Dunia Admin Sangat Rentan pada Admin Trial Error?
Kalau kamu kerja sebagai admin, kamu pasti tahu: tidak ada hari yang sama. Hari ini input data, besok ngurus pengajuan reimburse, lusa disuruh handle tamu klien tanpa briefing. Semua serba cepat, serba harus benar, dan… sering kali serba mendadak.
Alasan Kenapa Admin Trial Error:
a. Perubahan Sistem dan Tools
-
Hari ini pakai Excel, minggu depan pindah ke ERP berbasis cloud
-
Tiap perusahaan beda SOP, dan admin harus belajar ulang dari awal
b. Interaksi Multidepartemen
-
Admin jadi penghubung finance, legal, marketing, operasional
-
Tiap divisi punya budaya kerja dan ekspektasi yang beda
c. Deadline Ketat + Revisi Dadakan
-
“Saya butuh laporan jam 5 ya,” padahal jam udah 4.30 sore
-
Belum lagi revisi karena data berubah 3 menit setelah laporan selesai
d. Dokumentasi dan Presisi
-
Salah satu angka aja bisa bikin vendor protes atau audit bermasalah
Catatan: Di sinilah trial error berfungsi seperti jam terbang. Semakin sering mencoba, gagal, lalu memperbaiki diri—semakin tajam intuisi administratif yang terbentuk.
Strategi Mengelola Admin Trial Error Secara Profesional
Bukan berarti kita membenarkan kesalahan terus-menerus, ya. Tapi yang perlu kita lakukan adalah membangun sistem kerja yang memperbolehkan belajar sambil mencoba, sambil meminimalkan risiko fatal.
Tips untuk Admin dalam Mengelola Admin Trial Error:
a. Bangun SOP Fleksibel
-
Gunakan SOP sebagai pedoman, bukan belenggu
-
Selalu beri ruang untuk improvisasi saat kondisi berubah
b. Buat Daftar “Kesalahan yang Pernah Terjadi”
-
Dokumentasi ini jadi harta karun. Apa yang pernah gagal, jangan diulang
-
Bikin jadi playbook internal admin team
c. Minta Feedback, Jangan Menunggu Teguran
-
Setelah kirim laporan, tanya: “Apakah format ini udah pas atau perlu saya revisi?”
-
Makin sering dapat feedback, makin cepat belajar
d. Gunakan Tools Digital Pendukung
-
Trello/Notion untuk checklist harian
-
Google Calendar untuk koordinasi jadwal
-
Slack/Telegram untuk komunikasi real-time (dan tanya sebelum salah jalan)
e. Belajar dari Admin Senior
-
Jangan ragu tanya: “Kak, kalau ada revisi dadakan, biasanya handle gimana ya?”
-
Admin yang berpengalaman biasanya sudah punya cara cepat mengatasi “chaos dadakan”
Admin Trial Error sebagai Budaya Belajar: Studi Kasus dari Kantor-Kantor Nyata
Studi Kasus 1: Admin Legal – Nia
Nia baru pindah ke posisi admin legal. Minggu pertama, ia salah urutkan lampiran dokumen tender. Akibatnya, proses tertunda 2 hari. Tapi dari situ, dia buat:
-
Template struktur dokumen baku
-
Checklist sebelum pengiriman
-
Sistem penamaan file yang konsisten
Hasilnya? Sekarang seluruh tim legal pakai sistem yang ia buat. Dari error, jadi inovasi.
Studi 2: Admin Operasional – Dito
Dito salah cetak 50 kartu ID untuk karyawan baru—logonya blur. Alih-alih dimarahi, tim manajer malah ngajak diskusi. Mereka ubah vendor, uji coba cetak, dan sekarang prosesnya lebih cepat dan lebih murah.
Studi Kasus 3: Admin Sekolah – Rani
Di sekolah swasta, Rani harus handle PPDB digital. Tahun pertama kacau—website error, data siswa nyampur. Tapi ia sabar. Tahun berikutnya, ia kerja sama dengan tim IT, buat landing page khusus, dan jadi role model untuk admin sekolah-sekolah lain di jaringan yayasan yang sama.
Perspektif Baru: Mengubah Trial and Error Menjadi Kompetensi Inti
Ini poin penting untuk HR, atasan, dan pemilik usaha: trial and error dalam dunia admin bukan kelemahan, tapi aset pembelajaran. Justru di era digital yang serba cepat, admin yang adaptif dan berani coba-gagal-coba lagi lebih dibutuhkan daripada admin yang kaku tapi takut eksperimen.
Bagaimana Mengembangkan Kompetensi Ini?
a. Rutin Review Proses Kerja
-
Bukan hanya hasil, tapi cek juga “proses di balik layar”
-
Apakah ada cara lebih baik? Lebih cepat? Lebih ringan?
b. Buat Forum Sharing Admin
-
Tiap minggu diskusi 30 menit: “Kesalahan minggu ini & apa yang kita pelajari”
-
Ini ampuh banget untuk membangun kebersamaan dan perbaikan berkelanjutan
c. Hargai Proses, Bukan Cuma Hasil
-
Admin yang gagal tapi bertanggung jawab, layak diberi kesempatan kedua
-
Budaya organisasi harus beri ruang “belajar dari salah”
d. Promosi Berdasarkan Adaptabilitas
-
Bukan hanya senioritas
-
Tapi siapa yang belajar cepat, mau evaluasi diri, dan bantu rekan lain
Penutup: Admin Hebat Adalah Mereka yang Gagal, Bangkit, dan Terus Belajar
Menjadi admin itu seperti jadi sistem saraf dalam organisasi. Tidak selalu terlihat, tapi vital. Dan di dunia kerja nyata, kamu akan salah. Tapi selama kamu tanggapi dengan sikap belajar, semua itu justru akan jadi batu loncatan ke versi terbaik dari dirimu.
Admin Trial Error bukanlah bencana. Tapi jembatan.
Jembatan dari kebingungan menuju keahlian. Dari gugup menuju percaya diri. Dari “anak baru” jadi andalan kantor.
Maka, untuk semua admin di luar sana yang pernah salah input, salah kirim, atau salah pahami—jangan berkecil hati. Kamu sedang belajar. Dan kamu tidak sendiri.
Baca Juga Artikel dari: Billing Staff: Senjata Rahasia di Dunia Kerja Kantoran
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Pengetahuan