JAKARTA, adminca.sch.id – Dalam dunia administrasi, istilah serah terima sering digunakan untuk menandai proses perpindahan tanggung jawab dari satu pihak ke pihak lain. Proses ini tidak hanya berlaku dalam pekerjaan formal, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, seperti serahterima barang, aset, hingga jabatan.
Serahterima menjadi penting karena berfungsi sebagai bukti resmi bahwa suatu tugas, barang, atau dokumen telah diserahkan sesuai aturan yang berlaku. Dengan adanya serahterima, risiko kesalahpahaman atau sengketa dapat diminimalisir.
Pengertian Serah Terima dalam Administrasi

Serah terima adalah kegiatan administratif yang dilakukan untuk memastikan adanya bukti tertulis maupun lisan bahwa suatu tanggung jawab telah dipindahkan secara sah. Biasanya, serahterima dilakukan dengan dokumen resmi seperti berita acara, formulir, atau surat pernyataan.
Dalam konteks organisasi, serahterima bisa berbentuk:
-
Serahterima jabatan antar pegawai.
-
Serahterima dokumen penting antar bagian.
-
Serahterima barang inventaris perusahaan.
-
Serahterima hasil pekerjaan proyek.
Prosedur SerahTerima yang Umum Dilakukan
Agar proses serah terima berjalan lancar dan sah, biasanya melalui beberapa tahap:
-
Persiapan Dokumen
Menyusun berita acara serah terima yang memuat detail objek, waktu, dan pihak yang terlibat. -
Pengecekan Objek SerahTerima
Memastikan barang, dokumen, atau tanggung jawab sesuai dengan daftar yang ditentukan. -
Penandatanganan
Kedua belah pihak menandatangani dokumen sebagai bukti sah. -
Arsip Administrasi
Dokumen serahterima diarsipkan untuk keperluan audit dan referensi di masa mendatang.
Pentingnya Serah Terima dalam Organisasi
Proses serah terima memiliki manfaat yang signifikan bagi organisasi, antara lain:
-
Transparansi: memastikan setiap pihak memahami tanggung jawab masing-masing.
-
Akuntabilitas: menjadi bukti hukum jika terjadi masalah di kemudian hari.
-
Efisiensi: memudahkan alur kerja karena setiap transisi terdokumentasi dengan baik.
-
Keamanan Data dan Aset: mencegah kehilangan atau penyalahgunaan aset perusahaan.
Contoh Dokumen SerahTerima
Dalam praktiknya, dokumen serah terima umumnya memuat elemen berikut:
-
Identitas pihak yang menyerahkan dan menerima.
-
Deskripsi barang, dokumen, atau jabatan yang diserahkan.
-
Waktu dan tempat serahterima.
-
Pernyataan bahwa objek sudah diperiksa dan sesuai.
-
Tanda tangan pihak terkait serta saksi jika diperlukan.
Penutup
Serahterima bukan sekadar formalitas, melainkan bagian penting dari administrasi yang memastikan keberlangsungan pekerjaan dan tanggung jawab dalam organisasi. Dengan prosedur yang tepat, serahterima dapat melindungi semua pihak, meningkatkan akuntabilitas, serta menjaga kelancaran operasional.
Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Pengetahuan
Baca juga artikel lainnya: Form Pengambilan Barang: Dokumen Administrasi Perusahaan



